Pernyataan Heinz sontak membuat para hadirin seolah tak percaya. Bagaimana tidak? bagaiman mungkin BlackBerry akan melepas BBM yang merupakan 'senjata' Blackberry?. Akan tetapi itulah yang terjadi. Heins mengatakan hal ini sebagai statement of confidence (pernyataan yang datang dari kepercayaan diri). Percaya diri? Mungkin, atau malah nekat?. Di bawah pimpinan Heins, Blackberry memang mampu meraih keuntungan setelah sebelumnya terpuruk pada era kepemimpinan Mike Lazaridis dan Jim Balsillie. Keputusan Heins memang terbilang berani. Selama ini, BBM merupaka senjata utama BlackBerry. Banyak orang membeli smartphone yang sebenarnya ditujukan bagi kalangan profesional ini karena adanya BBM. Bahkan,
Itulah sebabnya langkah Heins melepas senjata BlacBerry ini tidak hanya mengejutkan. Akan tetapi, banyak yang mengatakan Heins telah berjudi besar-besaran. Taruhan terbesar Heins, jika nantinya menggunakan BBM tidak harus dengan BlackBerry, apakah bukannya penjualan ponsel pintar BlackBerry akan menurun?
Dengan melepas BBM ke perangkat genggam berbasis IOS dan Android, risiko bagi BlackBerry sangat besar. Apalagi banyak perangkat genggam Android dilepas dengan harga murah. Sebaliknya, justru produk terbaru BlackBerry jelas-jelas tak ditujukan untuk pasar menengah ke bawah. Lihat misalnya seri Z10 dan Q10. Seri andalan terbaru ini dilepas dengan harga sekitar Rp 7 juta. Bahkan, seri termurah pun, yaitu Q5, masih berharga di kisaran Rp 4 juta.
Gila atau tidak, Heinz menganggap langkahnya ini adalah ide brilian. Ibaratkan mundur satu langkah namun mdapat maju dua langkah. Dengan melepas BBM, brand equity BlackBerry akan semakin meningkat. Orang mungkin tidak membeli produk selulernya, akan tetapi, BlackBerry tetap akan masuk dalam top of mind pengguna BBM. Heins juga cukup jenius dengan melepas BBM keluar dari BlackBerry. saat ini, saingan BBM sangatlah banyak. sebut saja Whatsapp, Line, dan Facebook Messenger. Pelan namun pasti, keunggulan BBM kian memudar. Apalah untungnya mengurung aplikasi yang keunggulannya mulai kalah bersaing? Dengan melepaskan BBM ke pasar bebas, BlackBerry justru akan memperluas pasar produk aplikasinya. Memang langkah yang sangat berisiko. Akan tetapi di tengah persaingan penjualan smartphone yang begitu gencar, resiko memang harus diambil. Inilah jurus pamungkas terakhir BlackBerry setelah posisinya di 3 besar produsen smartphone terdepak oleh Windows Phone.
Alasan Mengapa BlackBerry Melepas BBM ke iOS dan Android.
Biar Lebih Seru Silahkan Baca Artikel © Berbagi Info Unik | Download Software Gratis | Trik Internet Gratis yang lainya yah (^_^) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar